(your radio broadcasting specialist)
♥♥♥ Prinsip Utama Bagi "Komunikator Mukmin" ►
Bismillaahir rohmaanir rohiim…
Sesungguhnya kata sabar berulang-ulang dalam Al-Qur’an dan hadits Rasulullah, serta digunakan untuk mengingatkan manusia antara satu dengan lainnya. Sabar ini memiliki makna yang demikian penting, sehingga sampai pada salah satu sifat yang empat, dan menjadikan manusia terhindar dari kerugian.
Firman-Nya: “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kcuali orang-orang yang berriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi KESABARAN.” (QS. al-Ashr {103}:1-3)
Allah ta’ala menegaskan, bahwa manusia akan senantiasa berada dalam kerugian, kecuali mereka yang melakukan empat perkara ini:
1. Iman kepada Allah.
2. Melakukan amal shaleh.
3. Saling menasehati untuk mentaati kebenaran.
4. Saling menasehati dengan kesabaran.
Keselamatan manusia tidak akan pernah terjadi, kecuali ia mampu menyempurnakan dirinya dengan keimanan kepada Allah ta’ala dan melakukan amal shaleh, serta melengkapi orang lain dengan nasihat dan arahan. Dengan demikian, insyaAllah ia telah mampu menyatukan antara haqq Allah dan haqq hamba-hamba Allah.
Sesungguhnya kata sabar sangatlah pendek, mudah diucapkan karena ia tidak lebih dari 5 huruf. Setiap manusia bisa saja mengucapkannya, atau bisa saja menasehati dengannya. Namun untuk mampu menempuhnya sendiri adalah persoalan lain. Sabar dalam hakikat sebenarnya terdiri dari beberapa macam. Di antaranya; sabar untuk tidak melakukan maksiat, dan ini merupakan suatu kewajiban atas diri setiap mukmin, apalagi para da’i/daiyyah, dimana mereka wajib memperbanyak ketaatan. Sebab iman itu bertambah dengan taat dan berkurang akibat maksiat-maksiat.
Kemudian sabar atas cobaan (bala’), ini merupakan kewajiban atas seorang mukmin, namun bagi seorang da’i/da’iyyah jauh lebih wajib. Sebab dakwah umumnya akan selalu berhadapan dengan berbagai ujian dan cobaan.
Sungguh masih banyak syarat-syarat lainnya yang harus di pahami, dilaksanakan, serta di amalkan oleh para pendakwah. Namun sabar merupakan kata kunci dan terpenting sebelum mereka benar-benar terjun menyampaikan syi’ar dien yang mulia ini.
Wallahua’lam bish-showab
Barakallaahu fiikum
Wassalamu'alaykum wr.wb.
~∂eanny♥divΞ
Sesungguhnya kata sabar berulang-ulang dalam Al-Qur’an dan hadits Rasulullah, serta digunakan untuk mengingatkan manusia antara satu dengan lainnya. Sabar ini memiliki makna yang demikian penting, sehingga sampai pada salah satu sifat yang empat, dan menjadikan manusia terhindar dari kerugian.
Firman-Nya: “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kcuali orang-orang yang berriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi KESABARAN.” (QS. al-Ashr {103}:1-3)
Allah ta’ala menegaskan, bahwa manusia akan senantiasa berada dalam kerugian, kecuali mereka yang melakukan empat perkara ini:
1. Iman kepada Allah.
2. Melakukan amal shaleh.
3. Saling menasehati untuk mentaati kebenaran.
4. Saling menasehati dengan kesabaran.
Keselamatan manusia tidak akan pernah terjadi, kecuali ia mampu menyempurnakan dirinya dengan keimanan kepada Allah ta’ala dan melakukan amal shaleh, serta melengkapi orang lain dengan nasihat dan arahan. Dengan demikian, insyaAllah ia telah mampu menyatukan antara haqq Allah dan haqq hamba-hamba Allah.
Sesungguhnya kata sabar sangatlah pendek, mudah diucapkan karena ia tidak lebih dari 5 huruf. Setiap manusia bisa saja mengucapkannya, atau bisa saja menasehati dengannya. Namun untuk mampu menempuhnya sendiri adalah persoalan lain. Sabar dalam hakikat sebenarnya terdiri dari beberapa macam. Di antaranya; sabar untuk tidak melakukan maksiat, dan ini merupakan suatu kewajiban atas diri setiap mukmin, apalagi para da’i/daiyyah, dimana mereka wajib memperbanyak ketaatan. Sebab iman itu bertambah dengan taat dan berkurang akibat maksiat-maksiat.
Kemudian sabar atas cobaan (bala’), ini merupakan kewajiban atas seorang mukmin, namun bagi seorang da’i/da’iyyah jauh lebih wajib. Sebab dakwah umumnya akan selalu berhadapan dengan berbagai ujian dan cobaan.
Sungguh masih banyak syarat-syarat lainnya yang harus di pahami, dilaksanakan, serta di amalkan oleh para pendakwah. Namun sabar merupakan kata kunci dan terpenting sebelum mereka benar-benar terjun menyampaikan syi’ar dien yang mulia ini.
Wallahua’lam bish-showab
Barakallaahu fiikum
Wassalamu'alaykum wr.wb.
~∂eanny♥divΞ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar