Rabu, 27 April 2011

Cukuplah Auratmu Untuk Suamimu Saja!

Indonesian Broadcaster
(your radio broadcasting specialist)


 ♥♥♥ Duhai M.U.S.L.I.M.A.H.
“Cukuplah Auratmu Untuk Suamimu Saja!”

nasihat : ~∂eanny♥divΞ


Bismillaahir rohmanir rohiim


Sahabat Indonesian Broadcaster yang dirahmati oleh Allah ta’ala…

Jean pernah menulis sebuah ‘status’ di facebook dengan narasi sebagai berikut:

“Ketika pintu-pintu bagi syaithon engkau buka, niscaya ia yang tadinya asing akan menjadi familiar, dan terasa menyenangkan. Selanjutnya engkau keranjingan, hingga dosis pun terus meningkat. Sementara Rasulullah saw tercinta telah bersabda; "Tutuplah pintu-pintu dan sebutlah asma Allah, sebab syaithon tidak akan sanggup membuka pintu yg tertutup. (HR. Bukhari).


Jean percaya, bahwa engkau memahami maksud tulisanku itu, dimana Allah ta’ala memerintahkan setiap muslimah agar menutup aurat, dan mereka terbiasa menutup anggota badannya. Sungguh dalam hal ini Islam telah mewajibkan wanita menutup auratnya, sebab dari tubuh wanita ini selalu menjadi tuntutan dan sumber FITNAH bagi kaum lelaki.

 
Dalam syari’at Islam, wanita selalu diperintahkan untuk BERHIJAB, dengan maksud melindungi dirinya dari segala keburukan. Layaknya manisan berkualitas tinggi yang terbungkus dalam kemasan, agar ia terjaga dari polusi dan tidak rusak.

Tutuplah auratmu dengan sempurna duhai saudariku sayang. Sebab ini adalah perintah, sebagaimana yang difirmankan oleh Rabb-mu; “Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan PAKAIAN TAQWA itulah yang PALING BAIK.” (QS. al-A’raaf {7}:25).

Sedangkan syaithon dalam wujud tak tampak maupun berwujud sama dengan kita, sangat bernafsu hendak menelanjangi umat Muhammad dengan dalih gaya (modernisasi) serta budaya ‘ngeceng’ atau gengsi (show off).

Sebenarnya Islam tidak melarang kita untuk mempercantik diri, memelihara rambut nan indah alias tidak pernah dicukur cepak, memelihara tubuh agar tidak berlemak dan tidak berpenyakit, menjaga kebersihan, kemulusan, maupun keharuman tubuh sepanjang hari, serta perihal lainnya yang insyaAllah dapat membahagiakan hati dengan cara baik dan benar.

Akan tetapi semua itu kita upayakan, semata demi menyenangkan hati SUAMI saja. Sungguh BOHONG rasanya, jika suami tidak suka kepada istri yang tampil cantik dengan rambut indah tergerai, tubuh dan kulit yang mulus, sehat, proporsional, bersih, wangi, serta nafas yang segar berikut tutur kata yang lemah lembut dan terjaga. Subhanallah, sungguh semua itu HANYA UNTUK SUAMI SAJA. Sebab kaum muslimah adalah bukan boneka ‘mannequin’, atau ia juga bukan piala bergilir yang dapat dinikmati oleh siapa saja. Na’udzubillaah tsumma na’udzubillaah...

Maka hendaknya janganlah na’if! Aku tanyakan kepadamu, “apakah engkau sudi tukar-tukaran sikat gigi sama orang lain, dan tidak merasa jijik!?” Astaghfirullaah… sungguh kepada hal kecil seperti contoh sikat gigi ini saja, kita takkan sudi melakukannya. Lantas, apakah untuk perkara serius berupa perintah dari Allah dan Rasul-Nya akan kita selewengkan!?

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman :

Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka…” (QS. an-Nuur {24}:31).

Setahu jean, Islam TIDAK MELARANG kita untuk menampilkan diri dalam bentuk KETIDAK-SOMBONGAN, serta perihal baik dan benar lain, yang diniatkan bukan untuk RIYA’, tetapi karena MENGHARAP RIDHA ALLAH.
Maka sekali lagi, marilah kita tunjukkan kepribadian Islami berupa ucapan, sikap serta perbuatan dengan sebenar-benarnya. Apakah itu kejujuran, kecerdasan, keikhlasan, kerajinan, kesopanan, kesantunan, kesederhanaan, kedermawanan, sekaligus membenci segala hal yang diharamkan oleh Islam.

Adapun cara yang insyaAllah shoheh untuk mewujudkannya adalah,  TUNJUKKANLAH SEMUA ITU TANPA HARUS MEMAMERKANNYA KEPADA SEORANG PUN. Akan tetapi ini kita lakukan lantaran mengharap ridha Allah, dan semoga DIA pun semakin sayang kepada kita.

Allah ta’ala berfirman, “Orang yang beriman itu berkata: "Hai kaumku, ikutilah aku, aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang benar.” (QS. al-Mu’min {40}:38).

Subhanallah, sungguh Mahabenar Allah dengan segala firman-Nya...











Barakallahu fiikum,
Wassalamu’alaykum wr.wb.
~∂eanny♥divΞ

Tidak ada komentar: