Senin, 12 September 2011

DAHSYATNYA SAKROTUL MAUT (Must Read!)

Indonesian Broadcaster (your radio broadcasting specialist)


DAHSYATNYA SAKROTUL MAUT
(Must Read!)
Jakarta, 9 September 2011



Bismillaahir rohmaanir rohiim
Assalamu’alaykum warohmatullaahi wabarokaatuh


Sahabat kami rahimakumullaah dan kita semua calon mayyit...

Allah subhanahu wa ta’ala sudah menakdirkan setiap manusia merasakan sakitnya mati dan mengalami pedihnya sekarat, meskipun ia seorang nabi dan rasul. Allah ta’ala berfirman;

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.” (QS. al-Anbiyaa’ {21}:35)

Juga firman-Nya, “Dan datanglah sakratul maut yang sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari daripadanya.” (QS. Qaaf {50}:19).

Sekarat adalah puncak rasa sakit. Manusia setelah itu tidak sadarkan diri dan tidak merasakan sakit. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam merasakan betapa sakitnya sakratul maut, dan beliau mengungkapkan rasa sakit tiada tara yang beliau alami itu.

Dalam sebuah hadits shahih riwayat Bukhari dari Aisyah disebutkan bahwa di hadapan Rasulullah ada tempat air. Beliau saw memasukkan kedua tangannya ke dalamnya, kemudian mengusapnya ke muka beliau dan berkata, “Laa ilaaha illallah, tiada sesembahan selain Allah, sesungguhnya kematian memiliki sekarat!. Lalu mengacungkan tangannya dan berkata, “Dalam naungan teman yang mulia.” Hingga dicabut ruh beliau dan tangannya pun lemas.

Diriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya seorang hamba yang shaleh bisa mengatasi kematian dan sekaratnya, dan ruas-ruas tubuhnya saling mengucapkan salam satu sama lain, ia berkata, ‘Keselamatan untukmu, kau berpisah dariku dan aku berpisah darimu sampai hari Kiamat.” (Tafsir al-Qurthubi 17/10, cetakan Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, Beirut, tahun 1417H, 1996 cetakan kelima).

Dalam tafsir Ibnu Katsir disebutkan bahwa Aisyah ra berkata, “Aku menemani ayahku ketika beliau meninggal, aku duduk di dekat kepalanya. Ia mengerang, aku ucapkan sebuah syair;
‘Aduhai, harta tidaklah berguna bagi seorang pemuda
jika suatu hari mengerang dan dadanya sempit.’

Ayahnya membuka wajahnya dan berkata, ‘Bukan begitu, tetapi ucapkanlah, ‘Dan datanglah sakratul maut yang sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari daripadanya’.” (QS. Qaaf {50}:19).

Selain itu, banyak sekali perkataan dan riwayat mengenai sakitnya sakratul maut.

Syaddad bin Aus berkata, “Kematian adalah kecelakaan paling menyakitkan di dunia. Ia lebih sakit dari di gergaji dengan gergaji, dari dikerat dengan pisau pengerat, dan dari digodok dalam periuk mendidih. Jika orang yang telah mati dihidupkan dan mengabarkan penduduk dunia mengenai kematian yang ia rasakan, maka penduduk dunia tidak akan merasakan kenikmatan hidup dan tidak akan bisa tidur.”

Ali bin Abi Thalib berkata, “Aku tidak merasa ada orang yang ringan kematiannya setelah melihat beratnya kematian Rasulullah.”

Zaid bin Aslam dari ayahnya berkata, “Jika seorang mukmin memiliki derajat yang belum diraihnya dengan amalnya, maka kematian akan menutupnya dengan sekarat saat kematian datang. Itu akan menyampaikannya pada derajatnya di surga.”

Salah seorang di antara mereka ketika mengalami sakratul maut mengabarkan rasa sakit tiada tara yang ia rasakan, ia berkata, “Seolah-olah langit ditimpakan ke bumi, dan seolah-olah nyawaku keluar dari lubang jarum!”

Selain sakratul maut, orang yang berhadapan dengan kematian akan menghadapi hal lain yang menakutkannya, di antaranya bentuk malaikat maut yang menyeramkan dan menakutkan. Manusia tidak ada yang mampu membayangkannya. Manusia paling kuat dan paling pemberani sekali pun, tidak ada yang sanggup melihat malaikat maut ketika sedang mencabut nyawa orang mati.

Dalam Ihya Ulumuddin (4/463) diriwayatkan bahwa Nabi Ibrahim berkata kepada malaikatul maut, “Bisakah kau perlihatkan bentukmu ketika mencabut nyawa orang jahat?” Malaikat maut menjawab, “Engkau tidak akan kuat.” Ibrahim berkata, “Tampakkan padaku.” Malaikat menampakkan padanya kemudian berpaling. Tiba-tiba tampak lelaki hitam rambutnya berdiri, baunya busuk, pakaiannya hitam, dari mulut dan lubang hidungnya keluar api dan asap. Hal itu membuat Ibrahim pingsan. Ketika siuman, malaikat maut telah kembali ke wujudnya semula. Ibrahim berkata, “Wahai malaikat maut, jika orang jahat ketika mati tidak mendapatkan kecuali wajahmu itu, sudah cukup jadi siksaan baginya.”

Abu Hurairah meriwayatkan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa Nabi Dawud adalah seorang yang sangat pencemburu. Jika ia keluar, ia selalu menutup pintu. Suatu hari ia menutup pintu dan keluar. Istrinya berkata, “Siapa yang memasukkan orang ini ke dalam rumah?” Jika Dawud datang, ia pasti akan menghajarnya.”

Lalu datanglah Dawud dan melihat lelaki itu dan langsung bertanya, “Siapa kamu?” Lelaki itu menjawab, “Aku adalah orang yang tidak takut kepada raja-raja, dan tidak ada penghalang yang bisa menghalangiku.” Dawud langsung berkata, “Berarti, demi Allah, kamu adalah malaikat maut.” Dan, Dawud tidak bergeming dari tempatnya. Demikian hadits riwayat Ahmad.

Duhai sahabat kami dimana kita semua merupakan calon mayyit…

Begitu juga gambaran mengerikan saat kematian datang, adalah DICABUTNYA NYAWA manusia DENGAN KASAR, khususnya orang-orang kafir. Saat itu mereka mendengar gelegar perkataan malaikat maut. Sambil menampar wajah dan punggung mereka, malaikat maut memberi khabar, “Bergembiralah untuk masuk neraka, hai musuh Allah!” Rasulullah saw bersabda, “Orang kafir jika sedang menghadapi kematian diberi khabar akan mendapat azab dan siksa Allah.” (al-Hadits).

Astaghfirullah wa naudzubillah…

Maka jangan engkau kira bahwa ketika orang kafir atau orang munafiq dan fasiq itu mati (seolah) tenang, berarti mereka mendapati khuznul khotimah!? TIDAK, sama sekali tidak demikian adanya. Sebab Allah ta’ala tidak akan pernah menyalahi ketentuan serta janji-Nya.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, “Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim berada dalam tekanan sakratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): "Keluarkanlah nyawamu" Di hari ini kamu dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya.” (QS. al-An’aam {6}:93).

Subhanallah, Mahasuci Engkau yaa Allah… Ampunilah kami, kasihanilah kami yaa Allah… ^_^,




Billahit-taufiq wal-hidayah,
Wassalamu’alaykum wr.wb.
Ud@dIVe~ dRadio-man

NOTE :

Apabila sahabat berkenan, insyaAllah kami akan melanjutkan catatan ini dengan RENUNGAN berikutnya tentang “Pencabutan Ruh Orang Mukmin

Terpuruknya Siaran Radio di Indonesia

Indonesian Broadcaster (your radio broadcasting specialist)

REVISIBILITAS 
Bagi Terpuruknya Siaran Radio 
di Indonesia
Nasihat dan Penawaran Ud@dIVe~ dRadio-man
Jakarta, 27 Agustus 2011


Bismillaahir rohmaanir rohiim
Assalamu'alaykum warohmatullaahi wabarokaatuh


Demo Radio Special Program by The Name : 
the M.I.X.E.D.

Dear Radio Management...
If you'll excuse me, i do love to say that the real SP (radio special program) is not as simple as  the same way like daily program (it was normal like daily program). So what is the different between the program that we call daily or special!?

If you're really to make it different and spectacular, i do believe that you have to totally manage the skill and creativity of your team, such as the program director—the production director—and of course all the radio air personality to be a solid team to made it happen.

Why that you have to follow this idea? Because your competitor aren't the radio station just like you are, but it's also the other media that you can name it by yourself. How come if you do manage your station like 80's, meanwhile there are no commercial television—no internet—no entertainment places as much as now...!?


TERPURUKNYA SIARAN RADIO DI INDONESIA
( Suatu kenyataan yang idealnya membuat kita untuk bersegera diri bangkit dari keterpurukan, dan melakukan revisibilitas secara total. Wallahua'lam bish-showab )





01. Introduction DOWNLOAD
02. History (bag.1) DOWNLOAD
03. History (bag.2) DOWNLOAD
04. Kasus (bag 1) DOWNLOAD
05. Kasus (bag 2) DOWNLOAD
06. Kasus (bag.3) DOWNLOAD
07. Kasus (bag.4) DOWNLOAD
08. Minim Kreatifitas DOWNLOAD
09. Krisis PD DOWNLOAD
10. Revisibilitas DOWNLOAD


 
Sahabat Pengelola Siaran Radio di Indonesia...

Ud@dIVe~ dRadio-man merupakan "Radio Consultant" yang insyaAllah siap membantu Sahabat Pengelola Siaran Radio di Indonesia secara profesional, mulai dari pembenahan Program--Produksi--Siaran--Special Training--hingga Manajemen dan Marketing siaran radio.

Dengan prinsip dan keyakinan "Success is Syari'at Islam, Not The Others", maka bersama talenta yang dititipkan oleh Allah kepada kami, insyaAllah bersamanya hendak mengajak Sahabat Pengelola Siaran Radio untuk menjemput keberhasilan dengan cara yang syar'iy dan di ridhoi oleh Allah subhanahu wa ta'ala.

Ketahuilah sahabat, bahwa ketika kita ingin menjemput suatu bentuk kesuksesan, maka cara yang dapat dilakukan ternyata hanya ada 2 :

1. Cara baik dan benar (Al-Haqq)
2. Cara salah dan sesat (Bathil)

Sedangkan dari 2 (dua) cara itu akan terbentuk 2 ketentuan baku pula atas kehendak Allah ta'ala, yakni BERHASIL atau GAGAL
 

Adapun kecerdasan dan kepekaan yang dituntut di sini adalah, bukan sekadar (toh) berhasil !? Tetapi berhasil menurut kata hati itu, ternyata menggunakan cara salah dan sesat (bathil). Wallaahi, bisa jadi ketika di dunya anda berkesempatan memiliki kekayaan yang berlimpah, tapi semua itu pasti berakhir ketika sakrotul maut telah datang menjemput. Lantas bagaimana pertanggung-jawaban di akhirat nanti!? Begitu juga sebaliknya! Bagaimana jika cara salah dan sesat (bathil) itu ditentukan oleh Allah menjadi kenyataan GAGAL? MasyaAllah, betapa ruginya orang-orang yang tetap berkeras hati menggunakan prinsip salah lagi sesat yang selama ini diyakininya sebagai satu-satunya cara untuk meraih sukses...!?

Maka pilihan bagi orang-orang beriman lagi cerdas, tentu mereka akan 'memastikan' dirinya berada pada cara yang baik dan benar (al-Haqq). Sebab ketika Allah ta'ala menentukan menunda keberhasilan baginya atau gagal sekali pun, sungguh ia akan tetap UNTUNG BESAR, sebab hidup abadinya insyaAllah akan selamat selama-lamanya.

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman : "Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan." (QS. At-Taubah 105).

Subhanallah, sungguh pasti benar Allah dengan segala petunjuk-Nya...


Stuck!? Give up, or you do need help?
Please call me directly...
Ups, one more thing... The Real Success is Syariat Islam, Not The Others.
Thank you...


Office & Studio :
Jl. Timo Terusan No. 9g
Komp. PLN Duren Tiga
Jakarta Selatan 12760


Hotline : (62-21) 7993117 - (021) 93660030
Cell Contact : 085365595553 - 082124611086
BB Pin : 23AB0173 - 238693E6
e-mail : abidive@gmail.com - indonesianbroadcaster@yahoo.com
Blog : Ud@dIVe~ dRadio-man - Indonesian Broadcaster
Some of Demo Show Reel :
Ud@dIVe dRadio-man Production Demo Show Reel




Barakallaahu fiekum
Wassalamu'alaykum wr.wb.
Ud@dIVe~ dRadio-man

ISTRI ISTRI TAKUT SUAMI !?

Indonesian Broadcaster (your radio broadcasting specialist)

ISTRI ISTRI TAKUT SUAMI !? 
Suami Suami Takut Istri !?
sekadar nasihat Ud@dIVe~ dRadio-man
Jakarta, 11 September 2011
 


 

Bismillaahir rohmaanir rohiim
Assalamu'alaykum warohmatullaahi wabarokaatuh


Sahabat kami yang dirahmati oleh Allah subhanahu wa ta'ala...

Allah azza wa jalla berfirman, "Sesungguhnya orang-orang yang berdosa, adalah mereka yang menertawakan orang-orang yang beriman." (QS. Al-Muthaffifin 29).

Lantas dengan begitu apakah kita dibenarkan mentertawakan atau memperolok-olok yang selain daripadanya...!?

Tentu saja tidak demikian duhai sahabat...
Menurut kami, (semisal) sinetron "Suami Suami Takut Istri" adalah bukan (sekadar) menggambarkan realita. Akan tetapi ia bisa menjadi suatu bentuk pelecehan terhadap kaum lelaki (suami), yang sejak dulu (umumnya) 'no comment' mendapati perlakuan seperti itu.

Apa jadinya jika ejek-mengejek ini saling berbalas dan berlanjut menjadi ajang membeberkan aib antara satu dengan lainnya...!? Katakanlah ada pihak lain yang membuat sinetron tandingan, dimana realitanya bisa juga terjadi di masyarakat, misalnya (afwan) dengan judul: "ISTRI-ISTRI TAKUT SUAMI" atau ada yang membuat judul lagu PEREMPUAN, TUKANG SELINGKUH, BUSYET...!

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman, "Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim." (QS. Al-Hujuraat 11).
Astaghfirullaah... Dari tayangan atau pengudaraan hal tersebut, bukan mustahil banyak kaum perempuan yang menamakan kelompoknya "Kesetaraan Gender", akan mencak-mencak lantaran emosi, hingga (mungkin) melakukan protes sampai ke gedung DPR ^^ Nah kalau sudah begini, lucu bukan...!? Padahal jika kelompok ini adalah pihak yang berpihak pada kebenaran, idealnya mereka juga akan mencak-mencak dan protes kepada semisal tayangan sinetron "Suami Suami Takut Istri", atau sewaktu mendengar RATU menyanyikan lagu dengan judul "Lelaki Buaya Darat, Busyet...!

Bukan apa-apa, jika L.E.L.A.K.I. atau S.U.A.M.I. yang di 'stressing' dalam pelecehan tersebut, bukankah ayah dari setiap perempuan adalah LELAKI, dimana ia merupakan SUAMI dari ibunya...!? Begitu juga dengan istilah "Kesetaraan" yang entah apa maksudnya, namun jika setara ini di maksud sebagai penentangan bagi suatu perkara yang sudah ditegaskan dalam syari'at Islam tentang lelaki dan perempuan, tentu ini merupakan kekeliruan yang nyata. Namun jika setara yang di maksud adalah kesejajaran haqq antara lelaki dan perempuan menurut syari'at Islam, sungguh demikianlah kelawazimannya.

Dalam hal ini Allah ta'ala berfirman, "Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik, dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan." (QS. An-Nahl 97).

Jadi saran kami, hendaknya hentikanlah mempermasalahkan debilitas gender yang di 'blow up' sedemikian rupa, sehingga itu hanya sekadar menjajakan aib seseorang, atau menjadikannya sebagai ajang GHIBAH di antara sesama hamba Allah. Sungguh bahwa di antara lelaki dan perempuan, bisa jadi memiliki kekurangan dan atau kelebihannya masing-masing. Oleh karena itu, marilah kita saling mengingatkan dan mengisi satu sama lain dalam kebaikan, dengan cara yang di ridhai oleh Allah ta'ala.

Wallahua'lam bish-showab...




Barakallaahu fiekum
Wassalamu'alaykum wr.wb.
Ud@dIVe~ dRadio-man


KUNCI SUKSES PROFESIONALISME

Indonesian Broadcaster (your radio broadcasting specialist)


KUNCI SUKSES 
PROFESIONALISME
Jakarta, 11 September 2011
 


Bismillaahir rohmaanir rohiim
Assalamu'alaykum warohmatullaahi wabarokaatuh


Sahabat kami yang di rahmati oleh Allah subhanahu wa ta'ala...

Mungkin sahabat pernah memperhatikan atau membaca sebuah 'statement' yang saya tuliskan, sebagai berikut: "Success is Syariat Islam, Not The Others...!"

Sesungguhnya pernyataan itu bukan sekadar 'lips service' atau (lebih tepatnya) bukan sekadar pengakuan diri sebagai umat Islam saja. Akan tetapi ke-kaffah-an kita terhadap perintah dan larangan dien Islam harus sejalan bersama syahadat yang sudah dilakukannya, ke dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, hendaknya kita tidak berhenti hingga pelaksanaan ibadah 'mahdoh' saja, melainkan juga dilanjutkan kepada seluruh aktifitas kehidupan secara keseluruhan. Apakah itu dalam ruang lingkup diri pribadi, keluarga, hingga masyarakat yang lebih luas lagi.

Maka bersama syariat Islam yang ditunaikan secara 'kaffah' dalam kehidupan kita, insyaAllah kesuksesan (keselamatan) bagi dunia pun merupakan keniscayaan, sedangkan untuk perkara akhirat merupakan KEPASTIAN.

Melalui tayangan video di bawah ini, saya memang mempresentasikan prinsip di atas kepada dunia kepenyiaran. Namun sebenarnya ia juga berlaku bagi seluruh disiplin ilmu yang ada di dunia ini, wallahua'lam bish-showab...

Selamat mengikuti, insyaAllah barokah dan manfaat...

NOTE : Sahabat, apabila suara lagu yang terdengar di rasa mengganggu, silakan jalankan 'scroll' anda ke bagian atas, maka 'pause' lagu yang berjudul "It's Impossible" ini terdapat di sebelah kanan tulisan "Sale Display". Terima kasih.





Barakallaahu fiekum
Wassalamu'alaykum wr.wb.
Ud@dIVe~ dRadio-man

Rabu, 11 Mei 2011

Syarat Hidup Bahagia

Indonesian Broadcaster
(your radio broadcasting specialist)


Prinsip Hidup B.A.H.A.G.I.A. 
Orang-Orang Bahagia


 
Bismillaahirrohmaanirrohiim
Assalamu'alaykum warohmatullaahi wabarokaatuh


Sahabat ©Indonesian Broadcaster™ yang dirahmati oleh Allah swt...

Playlist video ini menampilkan presentasi tentang “Prinsip Hidup B.A.H.A.G.I.A. Orang-Orang Bahagia” sebanyak 12 seri, dimana untuk (keseluruhannya), insyaAllah akan saya buat menjadi 38 seri. Harap bersabar, dan semoga tayangan ini bermanfaat—barokah—serta diridhai oleh Allah subhanahu wa ta'ala, Allahumma amiin...

Bila berkenan, saya silakan anda untuk memberikannya kepada sahabat kita lainnya. 
 
Jazakumullah khairan jaza'



Silakan klik judul di bawah ini 
untuk alamat masing-masing video tersebut di atas ...
















Barakallaahu fiekum
Wassalamu'alaykum wr.wb.
©Indonesian Broadcaster